Berita Ukhuwah & Syiar Rabithah Alawiyah
Edisi : Perdana
Bulan Terbit : Agustus 2011
No : 001/Agustus 2011
Size : 1.5 MB
Edisi : Kedua
Bulan Terbit : Desember 2011
No : 002/Desember 2011
Size : 1.1 MB
Edisi : Ketiga
Bulan Terbit : April 2012
No : 003/April 2012
Size : 884 KB
Edisi : Keempat
Bulan Terbit : Agustus 2012
No : 004/Agustus 2012
Size : 1.3 MB
ini kisah nyata seorang habib yang namanya jrang di sebut tapi jasanya buat habaib besar luar biasa: yaitu habib ALI b. JA’FAR ASSAGAF. BELIAU MENYUSN SEBAGIAN BESAR NASAB HABAIB DI INDONESA. dan hasilnya sekarang menjadi pedoman untuk mendapatkan identitas diri yang membuat saya kagum dengan: beliau berkelana mennumpulkan data dari kota kekota dari pulau kepulau dengan biaya sendiri. sekarang arobitoh alalwiyin per pedoman pada karya beliu yang merumuskan nasab2 tsb . diteruskan oleh yang tidak kalah hebatnya untuk di kagumi kegigihannya al habib muhammad bin alwi bin hud alatas . alhamdulillah karena beliu2 itulah kita dapat tau keluarga besar kita luar bisa
Dunia semakin komplex permasalahn nya dari akibat penemuan2 tehknologi dan kecanggihan komunikasi maka kita UMAT MUSLIM harus mau tidak mau mengikuti arus yang pesat supaya tidak ketinggalan harus pintar realitis MAMPU MENJAWAB megatasi semua permasalan SESUAI TAFSIR ALQUR’AN dan mampu menjabarkan apa yang tertera di dalam AL QUR’AN sesuai cara berfikir umat manusia sekarang.
Jadi kita harus me
ng
ejar sekali lagi mengejar info2 dan menjawab sesuai kenyataan.
Tidak cukup untuk berbuat ke baikan tapi peka menghadapi tantangan2 yang me-rong2 yang berakibat terkikis nya AKIDAH MUSLIMIN.
Harus mempelajari mengamati dan mengatasi dengan bijak bukan dengan emosi ” HANYA ORANG2 YANG FASIK dan MUNAFIK mengatasi masalah dengan EMOSI dan hasilnya TIMBUL MASALAH BARU”
ANDAIKAN para penggali ilmu yang berfokus ( SYARIA AKIDAH TASAUF, FIQIH, FALAQ, TARICH, DLL) pada ilmu agama setelah mereka lulus dari kuliahnya dari ( HAROUMUT, MAKKAH, ataupun MASIR SURIA QOM IRAN) dan menjadi panutan hendaknya mereka konsisten seperti para pendahulunya. tidak seluruhnya menjadi pemimpin ada yg berkosetrasi di bidang dagang dan sosial dll. tapi untuk insan2 yg memang sengaja niat belajar agama jadilah panutan yang bijak tidak terlalu berorientasi atau membatasi keduniawian. jangan hanya memproklamirkan diri dengan berpakaian saja tapi menajar ilmu yang telah di dapat duduklah bersama penduduk setempa artikan jelaskan sehingga akan ada prespsi yang sejalan SAMA. berani masuk kepedalaman kepulau2 menerima tanttangan demi syiar yang di emban tidak kumpul di kota2 besar. sebab PADA UMUMNYA PEMIMPIN2 DI NEGRI INI DARI PEDESAAN PEDALAMAN bukan dari kota besar. BACA RIWAYAT PATRA HABAEB yang terdahulu perhatikan 1. dimana beliau berdawah , 2. bagaimana cara beliau menyesuaikan diri dari keterima sampai terakui dan memimpin suatu kelompok penduduk di pedalaman ” dengan catatan adanya keterbatasan bahasa” SUBHANULLAH.
bagaimana cara mengrim tulisan ke buletin? berapa kata maksimalnya?
Silahkan kirim ke email: sekretariat@rabithah-alawiyah.org atau rabithah_alawiyah@yahoo.com
Tulisan untuk 2-3 halaman busyra.
Kami tunggu tulisan antum.
Syukron.
Kok buletinnya cma 4
Bagaimanakah caranya buka cabang Rabithah Alawiyah di kab.Cianjur?
Mohon kirim alamat antum melalui email rabithah_alawiyah@yahoo.com atau sekretariat@rabithah-alawiyah.org, akan kami kirim AD/ART Rabithah Alawiyah.
Terima kasih
Apakah Cabang Yg di jakarta selalu ada orang untuk mengantar formulir
assalamu’alaikum…
mohon maaf ana mau tanya,apakah pangeran diponegoro masih ahlul bait???
apakah beliau ada dalam susunan alawiyyin menurut rabithah??
syukron atas jawaban…